Setelah gagal bermain basket karena telat bangun pagi, Sabtu siang ini akhirnya kuputuskan untuk mencuci. Aku pikir hari Sabtu disini menjadi hari yang paling bertanggung jawab untuk urusan rumah tangga. Dari rencana hanya mencuci dua potong pakaian, berkembang menjadi semua pakaianku. Dari pakaian yang memang kotor sampai beberapa pakaian yang kotor karena kopi yang pecah di tas saat perjalanan di pesawat minggu lalu.
Banyak pemeran pengganti di program Sabtu ini. Wastafel menggantikan ember, tempat tidur menggantikan tali jemuran, sampai AC menggantikan sinar matahari. Program dibagi menjadi beberapa part saat wastafel hanya bisa menampung maksimal empat potong pakaian. Beberapa artist ibu kota maupun manca negara sempat menjadi bintang tamu, dari Sheila on 7, Kings of Convenience, Lily Allen sampai Basiyo. Dan aku pikir program Sabtu ini menjadi sukses karena Sebastian pamit berangkat ke Seoul sampai hari minggu malam. Mmh..dia tidak tahu kalo di kamarnya akan ada "wash party". Di rak bukunya aku gantung beberapa celana dalam warna-warni, di atas tempat tidurnya aku tempatkan celana panjangku, dan di pintu lemari pakaiannya aku gantungkan beberapa kaosku. Aku pikir kamarku menjadi sedikit lebih artistik.
Menjelang sore program sabtu ini baru selesai. Di susul dengan beberapa program lain yang membuat Sabtu ini lebih bertanggung jawab. Setelah mandi dan badan terasa segar, Nam sudah berdiri di depan pintu dengan bola basketnya. Dia tidak mengucapkan sepatah katapun, tapi terlihat dengan jelas ekspresi takjubnya melihat hasil programku di hari Sabtu, pasti sangat artistik untuk ukuran sinematografer seperti dia. Aku hanya menarik tangannya menuju lapangan basket sambil minta tolong semoga cucianku sudah mengering sebelum Minggu malam besok.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment