24 March 2008

HALF TEASPOON WIN A GRAND PRIZE IN HONGKONG INDEPENDENT FILM VIDEO AWARD 2008


Taken from www.filmfestivalworld.com

Hurray, creative talents! More than 20 local and Asian directors have just received prizes from the 13th Hong Kong Independent Short Film and Video Awards (ifva) and are prepared to radiate their creative energies in the city and around the world.

The ifva is the most active promoter of creative media in Hong Kong and Asia.

From this year’s ifva award-winning works, one can see the diversity of styles and possibilities of “Moving the Images.” “Merry X’mas” by the Open Category Gold award winner AU Man-kit Jevons, as the jury Elaine Chow said, “is genuine and rather touching” showing the ordeal of poverty on a little girl. “A very direct way of letting viewers feel the problems of the blind and the response they elicit” as commented by the jury Chan Pik-yu.

“Voice in the Darkness” by Lee Ka-wai and Lau Chui-ting, Gold award winners of the Youth Category, brings the audience to the darkness through lens.

Leong Suet-yan Cherry reveals her great potential in joining the rapid-growing local animation field with her Gold-awarded work “The Hole” using paper-cutting techniques with a “delightful surprise” (commented by the jury Lo Che-ying Neco).

Isfansyah Ifa from Indonesia impresses the jury of the Asian New Force Category with his highly stylized work “Half Teaspoon.”

Suwichakornpong Anocha from Thailand plays around with the real and the fabricated real with respects to the ontology of filmmaking in his work “Jai.”

The full list of Awards include:

Single-Screen-Based Interactive Media Category-
Gold Award: "With hold"

Silver Award: "Alliance"
Director: kWONG Wing-fat

and "Rubbing Tool"
Director: KWOK Yu-ho, CHAN Wai-yu

Special Mention: "Pixsonic Playground"
Director: CHEUNG Hon-him, LAM Chi-fai, Jason

Animation Category-

Gold Award: "The Hole"
Director: LEONG Suet-yan, Cherry

Silver Award: "Link"
Director: CHUI Chun-yu, CHAN Wai-yee

Special Mention
The Red Buds
Director: LEUNG Man-ki

and "Wisdom Tree"
Director: HO Man-kit, TSUI Ka-hei, TSUI Ka-long, CHAN Siu-chung

Open Category-
Gold Award: "Merry X’mas"
Director: AU Man-kit, Jevons

Silver Award: Wong Tsz Ching in "Search for Wong Tsz Ching"
Director: WONG Tsz-ching

and The Young Dream
Director: CHOW Tze-chun, LAI On-ching

Special Mention: "Variable"
Director: WONG Wai-kit

Youth Category-

Gold Award: "Voice in the Darkness"
Director: LEE Ka-wai, LAU Chui-ting

Silver Award: "Family"
Director: HONG Chun-wai, LAM Chi-Kin, CHAN Fu-lim, TANG Ho-man

Special Mention: "GameLive"
Director: FONG Ching-kui

and "Lost View"
Director: CHAN Kai-lun, CHAN Shun-wa

"Deliverance"
Director: KWAN Tsz-wai, Alan

Asian New Force Category-

Grand Prize: "Half Teaspoon"
Director: ISFANSYAH Ifa

"Jia"
Director: SUWICHAKORNPONG Anocha

Special Mention: "Bare"
Director: Santana ISSAR

The Independent Short Film and Video Awards (ifva), hosted annually by the Hong Kong Arts Centre, has been actively promoting innovative creative media since 1995. In addition to supporting short film, video, and interactive media, ifva also organizes pre- and post-award activities to enhance public awareness of creative media and encourage media interaction. Committed to developing local indie talent, ifva seeks to break new ground and push the boundaries of innovation and creativity.

DIRECTOR AND MONITOR

Beberapa bulan terakhir ini saya sedang tidak percaya dengan sebuah monitor saat produksi. Film saya yang terakhir saya selesaikan tanpa melihat monitor. Beberapa kali mengerjakan tugas penyutradaraan di kampus, saya juga mengabaikan monitor. Saya merasa lebih nyaman untuk mengoreksi acting pemain saya langsung dari sebelah kamera, dengan cara ini juga menuntut saya menjadi lebih percaya dengan kameramen saya. Mungkin hanya karena saya sedang belajar fokus pada sebuah acting, bukan pada mise en scene seperti biasanya. Ditambah juga saya sedang tidak harus mempertanggungjawabkan apa yang saya kerjaankan kepada orang lain.

Cara yang sedang saya gemari ini jelas bukan sebuah cara yang baru, justru cara yang sangat klasik yang selalu dilakukan oleh semua sutradara jaman sebelum ditemukan video sender untuk mengantarkan gambar dari kamera ke sebuah monitor. Karena itulah setiap ada kesempatan bertemu sutradara generasi tua (yang sempat melewati jaman belum bisa memakai monitor), saya pasti tergoda untuk menanyakan hubungan director dan monitor ini. Senin (24/3) kemaren saya kembali berkesempatan bertemu Im Kwon Taek saat kuliah.

Ifa Isfansyah : Dimanakah posisi anda saat menyutradarai film?

Im Kwon Taek : Sebanyak 69 judul film saya selesaikan dengan hanya berada di sebelah kamera, selebihnya (31 judul) saya selesaikan dengan sesekali melihat monitor karena sudah ditemukan fasilitas itu. Saya akui monitor memang sebuah alat yang efektif untuk seorang sutradara mengoreksi gambar. Tapi saya tidak terlalu percaya dengan apa yang saya lihat di monitor. Saya lebih percaya dengan apa yang saya lihat langsung dengan mata saya. Pertanyaan bagus.

16 March 2008

TERSESAT DI BUSAN


Weekend kemaren sempet iseng naik bis tanpa liat jalur, asal naik aja bis yang pertama kali datang di halte. Ternyata jalur 133 itu naik ke sebuah tempat terpencil sampai mentok dan berhenti di garasi bis. Karena sudah diniati untuk tersesat ya jadinya malah sekalian jalan-jalan.
Asyiknya justru nemu lapangan bola yang asyik dan sore itu kebetulan untuk pertandingan bola bapak-bapak. Lumayan, hampir dua jam kesampaian nonton bola di lapangan setelah berkali-kali melewatkan liga champion. Dari awal kick off aku udah megang tim merah, kebetulan juga maennya bagus. Ternyata benar, skor akhir 3-1 untuk tim merah.