Suasana Idul Adha di Masjid Al-Fatah Busan jauh berbeda dengan Idul Fitri beberapa bulan yang lalu. Imam dan Khotibnya masih sama. Hanya saja jumlah jamaahnya jauh lebih sedikit, mungkin hanya sepersepuluhnya dan didominasi oleh orang-orang luar Indonesia, mungkin dari Turki, Uzbekistan dan daerah-daerah sekitar Kazakhstan.
Aku juga baru tahu malam sebelumnya kalo ternyata pelaksanaan sholat Ied lebih dulu sehari dari Indonesia, kalo saja tidak ngecek info di milist tadi malam sebelum tidur, pasti sudah datang ke masjid tanggal 20 Desember.
Sholat dimulai seperti biasa, pukul 10.00 waktu Busan. Dan kebetulan pelaksanaan kali ini bareng dengan pelaksanaan pemilihan presiden Korea Selatan. Dan kebetulan juga sekolah yang satu halaman dengan masjid juga digunakan untuk pemilu, jadi serasa banyak orang Korea juga yang ikut ke masjid. Jalan-jalan dan subway lebih sepi dari pagi biasanya, karena memang hari libur nasional untuk pemilu.
Setelah sholat selesai, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Ini yang aku agak penasaran, apa yang akan di sembelih. Ternyata disini ada kambing juga, baru pertama kali ini aku lihat wedhus di Korea. Dan kagetnya lagi dia itu bener-bener wedhus jowo, aku inget sekali muka dan baunya. Idul Adha kali ini Al-Fatah menyembelih 1 ekor kambing.
Aku mendekat sekedar untuk mencium bau prengusnya biar dapet soul idul adha-nya. Kambing itu diam tidak mengeluarkan suara apapun, padahal aku tunggu-tunggu dia akan mengembik pakai cara Jawa atau Korea.
2 comments:
jawa & korea semua boleh berbeda, tp 1 yg tdk, 'wedhus'nya:)
met idul adha...
tanpamu, daging2 tdk menggiurkan utk dimakan:(
fa, daginge disate ora? hahahahaha..aku kelingan pas dewe shoting nikahan dan dirimu mengembat sepiring penuh sate ayam, sendirian! hahahahahahahahahahaha...
Post a Comment