
Kemudian aku meninggalkan mereka melanjutkan perjalanan. Dari kampus kemudian turun ke kampus sebelah, KIT (Keomyeong Information and Tekhnologi). Sempat duduk melihat anak-anak bermain basket, sempat juga hampir tertabrak mobil karena aku justru menoleh ke kanan waktu mau menyebrang jalan. Nekad juga masuk kantor pos untuk menanyakan berapa biaya kirim ke Indonesia, hanya di jawab 500-800. Aku nggak tahu maksudnya apa, kalo won jelas nggak mungkin, kalo dolar juga lebih nggak mungkin. Komunikasiku yang pertama di Korea gagal. Kemudian aku turun lagi melewati kampus satunya, Chapel University, dan turun ke NaengJong Street. Aku jalan terus menikmati suasana mendung dengan angin yang sangat tidak bersahabat. Aku pikir aku sudah terlalu jauh. Karena aku hanya menggunakan celana pendek, kaos oblong dan kamus kecil di tanganku sambil sesekali belajar.
Jam tanganku sudah menunjukan pukul 18.00. Sudah 2,5 jam aku berjalan naik turun. Aku memutuskan untuk pulang dan pasti akan sangat melelahkan karena aku masih harus naik bukit menuju tempat aku tinggal. Setelah memasukan koin dan mendapatkan minuman soda yang dingin, aku melanjutkan perjalanan. Akhirnya aku sampai juga di depan tempat aku tinggal. Baru akan masuk, seseorang menyapaku kembali "Hii..Iphaa!!" Aku menoleh dan sangat kaget. Ternyata masih orang yang sama dengan rombongan yang sama. Sudah 3 jam aku berjalan. Ada apa dengan mereka, tepat melewati tempat aku tinggal di saat aku pulang. Aneh. Aku bahkan tidak mengenal dan merasa pernah bertemu mereka. Mungkin ini efek dari Prof. Son mengenalkan aku di kelasnya kemaren sore. Atau..mmhhh..ah, entahlah.
2 comments:
om,...
kalo yg dimasukin koin, trus keluar sego kucing ada nggak ? :)
wah..nggak ada dam..yang ada masukin sego kucing keluarnya uang..hehehe..
Post a Comment